Ketika sesuatu yang buruk datang pdmu, mka dkatkanlah diri pd Allah dan katakan, “Ya Rabb, mohon jadikan dia sebagai kebaikan bagiku.”

Segala sesuatu yg datang dan pergi dlm hidup kita adalah atas kehendak-Nya. dan mncoba memahami makna di baliknya tnpa mengabaikannya adalah cara agar kita bisa jd orng yang lebih bijaksana (kei, 4 desember 2010).

 

Status itu akhirnya kupos juga di wall fb-ku. Sudah lama sebenarnya kalimat pertama dari status itu mampir dan bergelayut dalam pikiran. Dan hingga sekarang kata-kata itulah yang menguatkan hatiku dari sejumlah keresahan yang tanpa kenal lelah menghantamku…

Pernahkah  terpikir suatu hari  sesuatu atau seseorang yang bersimpangan jauh darimu tiba-tiba datang dan masuk ke dlam hidupmu? Oke, lebh tepatnya lagi sebenarnya seseorang.

 

Bila kau pernah memikirkannya, maka selamat padamu karena kau telah menyadari siklus kehidupan.

Dan tahukah kau, aku sedang mengalaminya. Seseorang yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya bakal aku temui, mendadak hadir dan mengisi hari-hari dengan beragam warna.

Seseorang ini sangat berbeda jauh sifatnya maupun kehidupannya dariku. Persis seperti minyak dan air. Sungguh aku tak mengerti mengapa Allah bisa menghadirkan orang seprti itu dalam hidupku. Bila boleh memilih, pastinya aku kan pilih seseorang yang lebih baik. tapi kemudian, aku berpikir lagi.

Sungguh segala sesuatu yang datang dan pergi itu atas kehendak-Nya. Dan mencoba mengabaikannya atau membencinya maka sama saja kau tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Allah.

 

Teman, sebelum mendapatkan pemikiran ini, ketahuilah keresahan yang besar menyergap diriku. Seolah ada ketakutan yang amat besar. Bagaimana bila aku seperti dia? Bagaimana bila aku ikut-ikutan jadi buruk? dan bagaimana, bagaimana yang lain…

Aku seolah berada di ujung tebing yang curam dan selangkah lagi, bila ada seseorang yang mendorongku maka terjerumuslah aku…

 

Dan di senja itu, kudongakkan kepalaku ke langit. Membawa serta segala ketakutan-ketakutan dalam diri, aku berujar, berdoa sepenuh hati, ” Tuhan jadikanlah ia sebagai kebaikan bagiku.”

Ajaib, hatiku segera diliputi kedamaian. Ya, kebaikan. Kebaikan dimana aku tetap berada dalam posisiku, berpegang pada Allah tapi aku tidak melepaskannya. Kebaikan dimana setiap nasehat yang kusampaikannya padanya adalah merupakan pahala. Kebaikan dimana ketika aku mencoba memahami dia dan kehidupannya dan membuatnya tersenyum dan tertawa adalah merupakan pahala bagiku. Kebaikan dimana aku mencoba mengajaknya bersama-sama memahami-Nya dan segala kehidupan manusia adalah pahala bagiku.

Dan yang paling penting, dia merupakan kebaikan bagiku karena Allah telah mendatangkan dia padaku…

 

Teman,segala keresahan dalam hidup ini akan menjadi sebuah kebaikan bagi kita bila kita menyikapinya dengan pemikiran dan sikap yang positif. Jangan nodailah hidup kita yang singkat dengan keresahan-keresahan tak berujung.

Bukankah tujuan hidup kita adalah menggapai ridho-Nya…

 

Mari jadikan sesuatu yang buruk jadi kebaikan dalam hidup..

 

Tetap berpegang pada Allah semata..

 

Semoga bermanfaat teman…

 

 

salam,

Kei

 

(memposting catatan lamaku di tahun 2010)